Rabu, 15 Oktober 2014

Bekasi oh Bekasi


Hello.. world..

Apa kabar? Bagaimana keadaan bumi sekarang? Saya lagi berada di Bekasi yang katanya bukan bagian bumi lagi. Oh ya apa kabar Indonesia? Bagaimana keadaannya tanpa Bekasi? Apakah baik-baik saja?
Tak usah dijawab. Toh, semua itu tak benar-benar terjadi kan? Semua itu hanya bayolan orang-orang yang mau speak up tapi salah bahasa dan salah sasaran. Bersyukurlah kalian karena semua itu tidak terjadi. Semua itu hanya sebuah guyonan semata. Kenapa? Karena Indonesia akan “mati” tanpa adanya Bekasi. Believe in me.
Saya menulis seperti ini juga ada sebabnya, mari kita menelaah kenapa saya menulis seperti itu...
Indonesia butuh uang untuk membangun negara. Of course, semua negara butuh itu. Tapi uang negara itu darimana ya? Kita tahu, uang negara itu didapat dari pajak, pajak, dan pajak. Pajak itu bisa didapat dari perusahan, perseorangan dan banyak lagi. 
Apa hubungannya dengan ini? Bekasi itu sebuah kota dengan kawasan industrinya terluas dan terbesar se-asean. Artinya, banyak perusahaan yang ada di Bekasi dan itu berarti, Bekasi penyumbang uang pajak terbesar. Nah? Bisa dibayangkan? Berapa banyak uang yang di sumbangkan oleh Bekasi. Mau kalau Bekasi hilang dari Indonesia? Eh, tunggu itu baru pajak perusahaan.. kalau pajak perseorangan. Pajak pendapatan pertahun. Kemarin, saya lihat pajak yang harus dibayarkan orang tua saya untuk pendapatan mereka pertahun. Sekitar 6 juta. Beliau bekerja di salah satu perusahaan di Bekasi. Wow, bisa dibayangkan lagi dong! Sumbangan masyarakat Bekasi untuk negara dari pajak. Masih mau Bekasi hilang dari Indonesia, Mas dan Mba bro?

Sebuah kota, dengan kawasan industri terpadat se-asean pasti banyak polusi, kemacetan, dan panas, sebuah hal wajar bila seperti itu. Malah aneh rasanya bila tidak  seperti itu. Pohon di Bekasi sudah cukup banyak saya rasa. Tapi, mungkin, pohon-pohon itu tidak sesuai dengan banyaknya polusi yang ada. Solusinya? Pengurangan-pengurangan kendaraan bermotor dan pembatasan Perusahaan . Well, tapi, apakah mau ya? Saya rasa tidak ada yang mau. Jadi, kalau begitu, tidak usah mengomentari atau mengkritik bila tidak ada yang mau memulai sebuah perubahan.
Fasilitas dan Pembangunan, Bekasi adalah kota yang cukup pesat. Mall-Mall, Stadion, dan banyak lagi yang sedang dibangun di kota dan kabupatennya. Taman? Hm.. tidak begitu banyak taman di Bekasi tapi ada. Terawat? Beberapa terawat dan beberapa lagi tidak. Tapi, janganlah berkomentar dulu. Sebetulnya akan terawat bila masyarakat dan pemerintahnya saling bahu membahu menangani itu. Oh.. wait, jangan komen masyarakat Bekasi blablabla... jangan. Semua masyarakat Indonesia saya rasa kalau di suruh merawat fasilitas publik agaknya kurang respek dan respon, jadi daripada kritik masalah Bekasi lebih baik kritik kota anda dan benahi kota anda.
Satu pesan saya, Jangan speak up kalau hanya bisa mengejek dan membuat guyonan yang bikin orang jengah. Perubahan besar itu dimulai dari hal-hal kecil yang lama-lama membesar, tidak ada perubahan besar tanpa ada perubahan hal-hal sepele tapi penting.

2 komentar: