Tiba-tiba aku pikiran tentang
dunia paralel terlintas di otakku.
Apa ya yang dilakukan kembaranku
disana? Katanya kalau dunia paralel itu semuanya bertolak belakang dengan
realita yang ada disini. Kalau begitu, berarti aku disana itu berbeda 180
derajat dengan yang disini. Berarti, ceritaku dan kamu juga berbeda 180 derajat
dengan realita yang sebenarnya.
Hmmm, mungkin mereka berdua
bersama sekarang. Tidak terpisah antara jarak, situasi, atau apapun yang bisa
memisahkan mereka. Beda dengan kita yang disini. Kalau kita terpisah. Benar-benar
terpisah.
Pasti kembaranku bahagia disana.
Bisa berada didekatmu terus. Di lindungi olehmu. Dan, bisa terus-terusan
menatap mata binarmu itu. Bisa menemanimu menggambar juga, atau jangan-jangan
kembaranku juga di ajari menggambar dengan kembaranmu? Aaah senangnya.
Eh, dan pastinya, setiap
puisi-puisi dari kembaranku itu langsung diberikan ke kembaran kamu. Tidak
perlu ditumpuk, menunggu waktu-waktu yang tepat. Tidak perlu takut kalau-kalau puisi
itu kamu buang. Seru, kalau kita menonton langsung bagaimana mereka.
Aku jadi ingin bertukar tempat
dengan mereka. Aku ingin sekali merasakan apa yang dirasakan mereka. Egois ya
aku? Tapi, kalau seandainya suatu saat kita bersama di dalam realita ini,
bagaimana dengan mereka? Mereka
akan....hancur ..berakhir
Mereka akan menjauh, mereka akan
meninggalkan dan melupakan apa yang telah mereka lalui. Apa rasanya ya,
kembaranku? Jujur, aku tidak bisa membayangkannya. Aku tidak bisa memutar film
tentang itu di otakku.
Tapi, kalau memang itu terjadi,
aku berharap berakhirnya mereka tidak seperti arti kata berakhir yang
sebenarnya. Berakhirnya mereka
seperti..hmmm.. Supernov a. Mereka hancur untuk membuat hubungan yang baru
lagi.. dan tentunya tanpa mempengaruhi kita.hihihi J
Dan, aku berharap semua itu
terjadi.. di realita, di dimensi ku... maupun di dimensi mereka..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar